Tujuan penelitian ini adalah memperoleh makna yang mendalam tentang unsur-unsur sejarah dan (J ava War) tahun 1825-1830 dalam puisi "Diponegoro" karya Chairil Anwar dan puisi "Pangeran Diponegoro" karya Sides Sudiyarta. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Hasil penelitian
1. Diponegoro: Puisi ini mengisahkan tentang semangat juang Pangeran Diponegoro yang melawan penjajah Belanda di masa pembangunan Indonesia. Puisi ini menggunakan kata-kata yang tegas dan berapi-api untuk menunjukkan keberanian dan patriotisme Diponegoro. Puisi ini juga mengajak pembaca untuk maju, serbu, serang dan terjang demi kemerdekaan negeri.
Karya-karya Chairil Anwar, terutama puisi-puisinya, menunjukkan keberanian dalam menggali tema-tema yang kontroversial dan mengkritik kondisi sosial pada masanya. Ia mengungkapkan perasaan pribadi dengan nada yang tajam, melalui bahasa yang sederhana namun kuat.
Puisi "Diponegoro" Karya Chairil Anwar 22 Des, 2016 Posting Komentar DIPONEGORO Karya: Chairil Anwar Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati. MAJU
Perasaan yang terdapat dalam puisi Diponegoro ini adalah perasaan kekaguman serta kebanggaan seorang Chairil Anwar kepada sosok Pangeran Diponegoro yang mempunyai keberanian tinggi serta rasa tak gentar melawan para penjajah dengan diiringi semangat perjuangan yang dimilikinya.
1. Puisi 'Aku' Karya Chairil Anwar; 2. Puisi 'Diponegoro' Karya Chairil Anwar; 3. Puisi 'Krawang - Bekasi' Karya Chairil Anwar; 4. Puisi 'Sia - Sia Karya Chairil Anwar; 5. Puisi 'Kepada Peminta-minta' Karya Chairil Anwar; 6. Puisi 'Prajurit Jaga Malam' Karya Chairil Anwar; 7. Puisi 'Yang Terempas dan Yang Terputus
. 337 27 322 101 370 420 490 143
makna puisi diponegoro karya chairil anwar